Makro-UKM
SEMARANG : Menteri Koperasi dan UKM RI, Syarifudin Hasan mengatakan jiwa enterpreunership bagi para pegiat di bidang koperasi sangat diperlukan dalam rangka pengembangan koperasi Indonesia menuju keberhasilan.
“Jiwa enterpreunership sangat diperlukan karena selain dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tanggungjawab, juga memikirkan tentang bagaimana cara agar perusahannya dapat berkembang pesat,” ujarnya seusai sarasehan dengan kepala dinas koperasi se Jateng di Semarang, kemarin malam.
Menurut dia, seorang pegiat koperasi harus mempunyai visi kedepan yang bagus. Selain memimpin juga harus mampu memberikan motivasi yang membangun pada semua pihak terkait agar berkembang dengan baik, tentu saja dari sisi manajerial juga harus bagus.
Pihaknya berharap, paradigma lama harus berubah, yakni dari koperasi yang hanya merupakan entitas instrument perusahaan menjadi lembaga yang bisa bersaing dan sejajar dengan institusi lainnya.
Dia memaparkan perkembangan koperasi secara nasional mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni sejak Minggu lalu dari sebanyak 177.482 unit telah bertambah menjadi 186.904 unit.
Khusus untuk wilayah Jateng, lanjutnya saat ini telah mencapai 25.426 unit dan baginya Jateng merupakan prototipe untuk melahirkan koperasi-koperasi besar di Indonesia.
“Apabila ingin mencontoh tentang koperasi silahkan datang ke Jawa Tengah. Karena koperasi-koperasi besar yang ada di Indonesia saat ini terlahir berasal dari Jateng. Salah satu contohnya adalah Kospin Jaya yang nilainya telah mencapai Rp2 trilliun,” ujarnya.
Pihaknya mengharapkan Jateng bisa terus melahirkan koperasi besar lainnya, karena dari sisi sumber daya manusia sudah mampu, manajemen usaha, maupun manajemen keuangannya, tuturnya.
Akan tetapi, dari sebanyak 25.426 koperasi di Jateng, yang tidak aktif masih sebesar 22,84% atau sekitar 5.809 unit koperasi. Hal ini menurut Menkop masih bisa dibilang kurang bagus.
Melihat komitmen Gubernur Jateng beserta jajarannya yang besar terhadap perkembangan dunia koperasi, serta pertumbuhan ekonomi Jateng yang bisa dibilang diatas rata-rata nasional, seharusnya volume yang tidak aktif tersebut bisa lebih kecil lagi, ungkapnya.
“Prestasinya seharusnya bisa lebih bagus, meskipun sekarang ini jauh ebih bagus. This is good news, but’s not enough,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan bahwa pihaknya sangat berkomitmen terhadap perkembangan koperasi di Jateng, untuk memberikan pengawalan ekstra agar koperasi benar-benar sehat, baik sehat sumberdaya manusianya, manajemen usaha, maupun manajemen keuangannya.
Koperasi yang sehat menjadi syarat utama agar koperasi sebagai sokoguru perekonomian mampu melaksanakan peran dan fungsinya secara proporsional, utamanya dalam memberikan fasilitas pegembangan usaha ekonomi kerakyatan, ujarnya.
“Bantuan modal, pendampingan usaha, dan membuka akses pasar produk-produk UKM harus mendapatkan prioritas dari koperasi, sehingga ekonomi kerakyatan menjadi semakin tumbuh,” tuturnya.
Bibit mengatakan sebagai peningkatan modal usaha koperasi, sampai Mei 2011 Pemprov Jateng telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp5,477 triliun kepada 1.013.568 debitur dengan NPL (Non Permance Loan/Kredit Bermasalah) sebesar 1,85, dibawah rata-rata nasional sebesar 3,05%.
Jumlah koperasi yang ada di Jateng per Maret 2011 telah mencapai sebanyak 25.426 unit, yang aktif sebanyak 19.617 unit atau sekitar 77,15%, yang termasuk koperasi berkualitas sebanyak 7.310 atau 37,26%, dan yang tidak aktif masih sebesar 22,84% atau sekitar 5.809 unit koperasi, ungkapnya.
Sedangkan koperasi simpan pinjam (KSP), lanjutnya, mencapai sebanyak 19.517 unit yang terdiri dari KSP, USP (unit simpan pinjam), KJKS (koperasi jasa keuangan syariah), dan UJKS (unit jasa keuangan Syariah).
Jumlah tersebut yang telah dinilai kesehatannya sebesar 13.004 unit (66,52%), dengan perincian, kondisi sehat sebanyak 8.330 unit (64%), cukup sehat 3.359 unit (25,83%), kurang sehat sebanyak 986 unit (7,58%) dan tidak sehat sebanyak 329 unit (2,53%). (faa)
Pegiat Koperasi Harus Punya Jiwa Kewiraswastaan
7:46 PM
No Comments
SEMARANG : Menteri Koperasi dan UKM RI, Syarifudin Hasan mengatakan jiwa enterpreunership bagi para pegiat di bidang koperasi sangat diperlukan dalam rangka pengembangan koperasi Indonesia menuju keberhasilan.
“Jiwa enterpreunership sangat diperlukan karena selain dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan tanggungjawab, juga memikirkan tentang bagaimana cara agar perusahannya dapat berkembang pesat,” ujarnya seusai sarasehan dengan kepala dinas koperasi se Jateng di Semarang, kemarin malam.
Menurut dia, seorang pegiat koperasi harus mempunyai visi kedepan yang bagus. Selain memimpin juga harus mampu memberikan motivasi yang membangun pada semua pihak terkait agar berkembang dengan baik, tentu saja dari sisi manajerial juga harus bagus.
Pihaknya berharap, paradigma lama harus berubah, yakni dari koperasi yang hanya merupakan entitas instrument perusahaan menjadi lembaga yang bisa bersaing dan sejajar dengan institusi lainnya.
Dia memaparkan perkembangan koperasi secara nasional mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni sejak Minggu lalu dari sebanyak 177.482 unit telah bertambah menjadi 186.904 unit.
Khusus untuk wilayah Jateng, lanjutnya saat ini telah mencapai 25.426 unit dan baginya Jateng merupakan prototipe untuk melahirkan koperasi-koperasi besar di Indonesia.
“Apabila ingin mencontoh tentang koperasi silahkan datang ke Jawa Tengah. Karena koperasi-koperasi besar yang ada di Indonesia saat ini terlahir berasal dari Jateng. Salah satu contohnya adalah Kospin Jaya yang nilainya telah mencapai Rp2 trilliun,” ujarnya.
Pihaknya mengharapkan Jateng bisa terus melahirkan koperasi besar lainnya, karena dari sisi sumber daya manusia sudah mampu, manajemen usaha, maupun manajemen keuangannya, tuturnya.
Akan tetapi, dari sebanyak 25.426 koperasi di Jateng, yang tidak aktif masih sebesar 22,84% atau sekitar 5.809 unit koperasi. Hal ini menurut Menkop masih bisa dibilang kurang bagus.
Melihat komitmen Gubernur Jateng beserta jajarannya yang besar terhadap perkembangan dunia koperasi, serta pertumbuhan ekonomi Jateng yang bisa dibilang diatas rata-rata nasional, seharusnya volume yang tidak aktif tersebut bisa lebih kecil lagi, ungkapnya.
“Prestasinya seharusnya bisa lebih bagus, meskipun sekarang ini jauh ebih bagus. This is good news, but’s not enough,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan bahwa pihaknya sangat berkomitmen terhadap perkembangan koperasi di Jateng, untuk memberikan pengawalan ekstra agar koperasi benar-benar sehat, baik sehat sumberdaya manusianya, manajemen usaha, maupun manajemen keuangannya.
Koperasi yang sehat menjadi syarat utama agar koperasi sebagai sokoguru perekonomian mampu melaksanakan peran dan fungsinya secara proporsional, utamanya dalam memberikan fasilitas pegembangan usaha ekonomi kerakyatan, ujarnya.
“Bantuan modal, pendampingan usaha, dan membuka akses pasar produk-produk UKM harus mendapatkan prioritas dari koperasi, sehingga ekonomi kerakyatan menjadi semakin tumbuh,” tuturnya.
Bibit mengatakan sebagai peningkatan modal usaha koperasi, sampai Mei 2011 Pemprov Jateng telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp5,477 triliun kepada 1.013.568 debitur dengan NPL (Non Permance Loan/Kredit Bermasalah) sebesar 1,85, dibawah rata-rata nasional sebesar 3,05%.
Jumlah koperasi yang ada di Jateng per Maret 2011 telah mencapai sebanyak 25.426 unit, yang aktif sebanyak 19.617 unit atau sekitar 77,15%, yang termasuk koperasi berkualitas sebanyak 7.310 atau 37,26%, dan yang tidak aktif masih sebesar 22,84% atau sekitar 5.809 unit koperasi, ungkapnya.
Sedangkan koperasi simpan pinjam (KSP), lanjutnya, mencapai sebanyak 19.517 unit yang terdiri dari KSP, USP (unit simpan pinjam), KJKS (koperasi jasa keuangan syariah), dan UJKS (unit jasa keuangan Syariah).
Jumlah tersebut yang telah dinilai kesehatannya sebesar 13.004 unit (66,52%), dengan perincian, kondisi sehat sebanyak 8.330 unit (64%), cukup sehat 3.359 unit (25,83%), kurang sehat sebanyak 986 unit (7,58%) dan tidak sehat sebanyak 329 unit (2,53%). (faa)
0 comments:
Post a Comment