JAKARTA: Kalimantan Gold Corporation Limited meraih perpanjangan izin usaha pertambangan (IUP) untuk proyek tambang emas Jelai hingga 2 Juni 2015. Namun, kegiatan eksplorasinya belum bisa dilakukan karena izin eksplorasi hutannya belum terbit.
Perpanjangan izin itu merupakan bagian dari dua syarat kerja sama yang disepakati Kalimantan Gold dengan Tigers Realm Minerals Pty Ltd, mitranya yang berbasis di Melbourne, Australia. Syarat yang lain adalah diraihnya izin eksplorasi hutan yang mendukung aktivitas penambangan tersebut.
"Kami telah memasukkan dokumen yang dibutuhkan untuk memperoleh izin eksplorasi hutan itu, dan kami yakin izin tersebut akan segera terbit. Tiger sendiri telah memperpanjang pemenuhan syarat itu sampai Agustus 2011," kata manajemen Kalimantan Gold dalam keterangan resmi.
Berdasarkan kesepakatan Kalimantan Gold dan Tiger, apabila IUP dan izin izin eksplorasi hutan untuk Proyek Jelai sudah didapatkan, Tiger akan membelanjakan minimum US$2 juta dalam 18 bulan pertama sejak eksplorasi dimulai.
Di samping itu, Tiger juga memiliki opsi untuk menaikkan kepemilikannya menjadi 70% di proyek tersebut apabila sudah membelanjakan US$6 juta serta menyelesaikan kajian kelayakan bank sebelum periode IUP proyek yang berlokasi di Kalimantan Timur itu berakhir.
Kalimantan Gold dan Tiger sepakat membangun kongsi untuk Proyek Jelai pada 2 Desember 2010. Pertengahan April lalu, Kalimantan Gold juga menggandeng Freeport- McMoRan Exploration Corporation menggarap tambang tembaga dan emas di Kalimantan Tengah.
Di Indonesia, Kalimantan Gold yang dual listing di Bursa Efek Toronto dan London, memiliki tiga anak usaha, yaitu PT Jelai Cahaya Minerals (emas), PT Kalimantan Surya Kencana (tembaga dan emas), dan PT Indobara Pratama (batu bara). Satu anak usaha lain berbasis di Hong Kong, Indokal Ltd.
Pada kuartal II/2010, konsesi tambang milik Indobara Pratama yang tahun depan ditargetkan memproduksi 10 juta ton batu bara ini sempat akan dilepas ke Daun Consulting Ltd. Namun, tranksaksi itu gagal karena Daun Consulting gagal membayar deposit sebesar US$1 juta. (bsi)
sumber: bisnis indonesia
0 comments:
Post a Comment